Cara Pemeliharaan ikan Discus

Written By Admin on Tuesday, 13 January 2015 | 01:39

Cara Merawat Ikan Discus
Cara Merawat Ikan Discus
Discus adalah spesies ikan air tawar asli lembah Sungai Amazon, Amerika selatan. Discus pertamakali dikenalkan pada tahun 1840 oleh Dr. Heckel dengan nama Symphysodon Discus. Varian Discus aslinya digolongkan ke dalam 3 jenis berdasarkan warna, yaitu Symphysodon aequifasciata aequifasciata (Green Discus), Symphysodon aequifasciata axelrodi (Brown Discus), dan Symphysodon aequifasciata haraldi (the blue variant). Seiring dengan semakin banyaknya orang yang tertarik memelihara Discus, bahkan di beberapa Negara di Asia, budidaya Discus telah menjadi industri besar. Dari situ banyak kegiatan penelitian dan usaha yang dilakukan untuk menghasilkan strains baru dari ikan Discus. Sehingga tak heran jika saat ini tercatat terdapat puluhan strains ikan Discus yang ada di pasaran. Discus sangat populer sebagai ikan akuarium dan kadang disebut sebagai rajanya ikan hias.

Discus yang indah dan memiliki bentuk yang sempurna, berasal dari bibit dan kondisi pertumbuhan yang baik sejak lahir.

Diskus adalah jenis ikan yang hidup secara berkelompok (social fish). Bahkan di alam bebas, aslinya mereka hidup dalam kelompok besar dan merupakan salah satu dari sedikit jenis ikan yang mampu belajar. Oleh karenanya, harus diingat bagi para hobbies untuk membeli ikan diskus dalam jumlah lebih dari satu. Diskus membutuhkan interaksi sosial sesama mereka untuk memunculkan karakter asli ikan diskus.

beberapa media atau peralatan yang perlu anda persiapkan untuk memulai pemeliharaan ikan discus. Di antaranya adalah aquarium yang dapat menampung air yang cukup (idealnya 200 liter untuk 4 ekor discus). Filter osmosis dan juga lampu Ultra violet untuk membantu sterilisasi air. Dalam kondisi atau daerah tertentu, heater juga diperlukan. untuk menanggulangi perubahan suhu udara yang ekstrim. Suhu yang ideal untuk pemeliharaan discus adalah 28 derajat Celcius.

Sistem filtrasi yang baik untuk pemeliharaan discus adalah hal yang penting, bahkan diwajibkan. Hal ini adalah kunci utama untuk menjaga kualitas air agar tetap prima, selain itu tentu saja untuk menghindari keharusan melakukan proses pergantian air yang terlalu sering.

Hal utama yang harus diingat oleh anda yang ingin berkecimpung dalam pemeliharaan ikan diskus ini adalah karakter air yang disukainya.

Tingkat keasaman air (pH).
Sangat baik jika pH air mendekati netral.
Pertahankan agar pH berada pada kisaran pH 6.0 dan 7.0.
Discus akan nyaman dengan kisaran pH seperti ini.

Untuk menjaga kestabilan pH, maka kesadahan air juga perlu diperhatikan. Usahakan agar kesadahan Kalsium berada dalam kisaran 5 -7 KH, sedangkan untuk kesadahan umum pada kisaran 12 – 15 GH. Perhatikan kondisi air di lingkungan tempat anda memelihara diskus. Jika kesadahan air lebih dari 12gH, maka gunakanlah filter reverse osmosis. Ia dapat mengembalikan kesadahan air pada derajat yang dibutuhkan. Cartridge dari Filter reverse osmosis perlu diganti secara berkala, dan frekwensi pergantiannya tergantung seberapa tinggi tingkat senyawa yang terkandung dalam air yang anda pakai.

Selanjutnya adalah kadar amonia. Amonia adalah kandungan senyawa yang sangat buruk di dalam air, yang dapat menyebabkan kematian pada ikan diskus. Ia adalah senyawa yang dihasilkan dari kotoran yang dibuang oleh ikan dari sisa makanannya. Idealnya adalah, bahwa dalam tangki/aquarium tidak mengandung amonia sama sekali (0%). Disinilah mengapa filter di dalam akuarium diskus adalah hal yang wajib diterapkan.

Diskus juga dapat terserang penyakit karena kualitas air yang buruk atau pakan yang membawa penyakit. Berdasarkan penyebabnya, penyakit yang menyerang diskus dibagi menjadi 2 macam, yaitu penyakit Parasiter dan non parasiter.

1. Penyakit Parasiter
Penyakit parasiter adalah penyakit yang timbul karena parasit. Contoh penyakit ini adalah :

a. Gill Worm atau Penyakit Insang
Penyakit insang ini menyerang pada bagian insang ikan, sehingga mengakibatkan ikan tidak bisa bernafas atau mengap-mengap. Obat yang biasa digunakan untuk mengatasi penyakit insang adalah dengan menggunakan larutan formalin 35-40%, garam dapur (NaCI), atau PK ( Kalium permanganat).

b. NDD (New Diskus Disease)
Penyakit NDD juga dikenal dengan nama discus plague atau velvet. Penyakit ini disebabkan oleh komplikasi beberapa bakteri dan virus. Penyebab penyakit NDD akan menembus lendir pertahanan diskus kemudian mengambil sari makanan dari sel-sel kulit yang rusak dan mengambil cairan tubuh. Akibatnya diskus menjadi lemas dan kemudian mati. Penyakit ini dapat diobati dengan beberapa cara, yaitu :
Menggunakan larutan PK dengan dosis 0,6 g per 100 liter air
Kombinasi 1,5-2 g chloramfenicol (antibiotik), 0,2-0,3 acriflavine (antiprotozoa), dan 3-4 sendok makan garam dapur.
Kombinasi 2 g oxytetracyclin, 0,2-0,3 g acriflavine, dan 3-4 sendok makan garam dapur,
Kombinasi 4 g neomycin sulphate, 250 mg nitrofuratoin atau makrofuran, dan 3-4 sendok makan garam dapur.
Kombinasi 1 g ciprofloxacin, 11 tete copperformalin (antiprotozoa), dan 3-4 sendok makan garam dapur.

c. White Spot
White spot merupakan penyakit yang dialami hampir semua jenis ikan. Penyakit white spot ditandai oleh munculnya bintik putih pada ekor, sirip, permukaan tubuh, mata, atau insang. White spot dapat menyerang diskus karena kualitas air yang jelek. Cara menangani penyakit ini dapat dilakukan dengan mengganti air setiap hari dan menaikkan suhu air hingga 33oC, atau dengan menggunkan 0,3 g acriflavine untuk setiap 100 liter air atay blitz ich sesuai takaran yang tertera.

2. Penyakit Nonparasiter
Penyakit nonparasiter adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh parasit, misalnya karena kekurangan oksigen, terlalu banyak makan, masalah nutrisi, keracunan obat, atau perubahan pH. Berikut ini adalah beberapa penyakit nonparasiter yang biasa menyerang diskus.

a. Iritasi air
Pergantian air yang mendadak dapat menyebabkna iritasi air. Penyakit ini ditandai oleh rusaknya ujung sirip atau ekor. Untuk mengatasi penyakit ini sebaiknya penggantian air akuarium dilakukan secara perlahan, yaitu dengan mengganti ¾ air lama dengan air baru.

b. Keracunan obat
Keracunan obat terjadi karena pemberian obat yang melebihi dosis atau obat yang sudah kadaluarsa. Akibatnya penyakit yang diderita diskus semakin parah. Untuk mencegah penyakit ini sebaiknya pemberian obat sesuai dosis yang dianjurkan.

c. Kekurangan Oksigen
Sistem aerasi yang tidak memadai serta populasi ikan yang terlalu padat dapat menyebabkan ikan mengalami kekurangan oksigen. Cirinya adalah pernapasan ikan menjadi memburu dan mengap-mengap. Penanggulangannya adalah mengganti sistem aerasi atau mengurangi kepadatan ikan.

d. Terlalu banyak makan
Diskus yang terlalu banak makan akan menyebabkan perutna menggelembung dan susah buang air. Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan menaikkan suhu air hingga mencapai 33oC atau dengan menambahkan 5 sendok makan garam untuk setiap 100 liter air.

e. pH shock
Perubahan derajat keasaman atau pH air dapat menimbulkan pH shock akibatnya diskus kehilangan keseimbangan. Cara mengatasi pH shock adalah dengan mengganti air akuarium dengan air yang pH –nya sesuai (6,3-6,8), kemudian diberi 5 sendok makan garam dapur dan 1 g acriflavine atau methylene blue untuk setiap 100 liter air.

Dalam dokumentasi ini seperti di video, saya aplikasikan cara filtering CristalBio + Orgonite
media bak filter aquarium biasa, cristalbio dan orgonite isinya

Kristal Bio adalah media yang kaca ramah lingkungan, dipanaskan lebih dari 900 ° C, menciptakan struktur sel kaca hiper-connecting.
Ini menghasilkan media dengan area permukaan hingga sepuluh kali lebih besar daripada alternatif yang paling plastik.

Kombinasi dari Crystal Bio dalam bak filter tempat penyaringan yang memadai dan baik akan  menghasilkan Peningkatan filtrasi biologi dan dipadu dengan orgonite kanan menghasilkan bakteri baik yang mampu mengurai kotoran dan bakteri jahat lainnya , Media pemeliharaan yang murah, air bening, ikan sehat dan rakus

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Translate

Powered by Blogger.
 
Support : Cara Memelihara Ikan Discus
cara memelihara ikan discus, memilih ikan discus, jenis ikan discus, pakan ikan discus, budidaya ikan discus, pembesaran ikan discus, makanan ikan discus, cara ternak ikan discus, penyakit ikan discus, pemijahan ikan discus, harga ikan discus, akuarium ikan discus